LAORAN
PRAKTIKUM GENETIKA
ACARA
VIII
REPRODUKSI
SEL

GILANG
SETIAWAN
NPM.E1J012031
SHIFT
I KAMIS (12.00-14.00)
KELOMPOK
II (DUA)
LABORATORIUM
AGRONOMI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
TAHUN
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Dasar
Teori
Reproduksi sel merupakan salah satu dari
esensi kehidupan yang mendasar. Proses reproduksi seluler meliputi proses
pembelahan inti untuk membentuk inti baru (mitosis), diikuti dengan pembagian
sitoplasma (sitokinesis). Proses ini menghasilkan dua inti yang terpisah dalam
sel yang berbeda. Dalam bidang genetika, mitosis adalah proses yang
menghasilkan dua sel anak yang identik. Mitosis mempertahankan pasangan
kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari sel somatic secara
berturut-turut. Proses ini terjadi secara bersama-sama dengan pembelahan
sitoplasma dan bahan-bahan diluar inti sel (sitokinesis). Proses ini memiliki
peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan hampir semua organisme.( L.V
Crowder. 1997)
Tumbuhan pada masa awal perkembangan
mengalami pertumbuhan sangat banyak, tumbuhan
mengalami pembelahan sel secara tidak langsung yang disebut juga dengan
mitosis. Mitosis adalah pembelahan duplikasi dimana sel memproduksi dirinya
sendiri dengan jumlah kromosom sel induk. (setjo, 2004)
Proses mitosis ini terjadi bersama
dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan di luar inti sel. Pada mitosis
setiap induk yang diploid (2n) akan menghasilkan dua buah sel anakan yang
masing-masing tetap diploid serta memiliki sifat keturunan yang sama dengan sel
iduknya. (Crowder, L. V. 1998)
Terjadi pada ujung akar, yang mengalami
pembelahan awal. mitosis terjadi dalam sel somatik yang bersifat meristematik,
yaitu sel-sel yang hidup terutama yang sedang tumbuh (ujung akar dan ujung
batang), mitosis pada tumbuhan terjadi selama mulai dari 30 menit sampai
beberapa jam dan merupakan bagian dari suatu proses yang berputar dan terus
menerus. (Margono, Hadi. 1973)
Mitosis pada tumbuhan terjadi selama mulai dari 30
menit sampai beberapa jam dan merupakan bagian dari suatu proses yang berputar
dan terus-menerus. Pada praktikum kali ini digunakan akar bawang merah (Allium
cepa) karena jaringan akar bawang merah (Allium cepa) merupaskan
jaringan yang mudah ditelaah untuk pengamatan mitosis (Zulham.2009).
Mitosis berlangsung dalam beberapa fase,
diantaranya:
1)
Interfase pada fase ini sel siap untuk
melakukan pembelahan,tetapi belum memperlihatkan kegiatan membelah.
2)
Profase pada fase ini benang-benang
kromatin makin menjadi pendek sehingga menjadi tebal..
3)
Metafase pada fase ini kromosom-kromosom
menempatkan diri di bidang tengah sel.
4)
Anafase pada tahap ini sentromer
membelah dan dua buah kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju ke kutub sel
yang berlawanan.
5)
Telofase pada fase ini di tiap kutub sel
sudah terbentuk kromosom yang identik.
Pada proses mitosis dari tiap induk yang
diploid (2n) menghasilkan dua buah sel anakan yang masing-masing tetap diploid.
( Suryo. 2001 )
1.2
Tujuan
1.
Mengamati tahapan yang ada dalam proses
mitosis
2.
Memahami fungsi asetokarmin untuk
mengamati proses mitosis
3.
Membandingkan dan mendiskusikan
perbedaan setiap fase yang ada pada proses mitosis.
BAB II
BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM
2.1 Bahan
dan Alat
Bahan dan alat adalah
sebagai berikut :
1.
Mikroskop
2.
Ujung akar bawang merah
3.
Gelas pengamat
4.
Gelas objek
5.
Gelas penetup
6.
Jarum pengiris
7.
Skalpel
8.
Forset
9.
Pewarna asetokarmin
10. Larutan
1M HCl
11. Larutan
70% dan 96% alkohol
2.2 Metode
Cara kerja yang
dilaksanakan adalah sebagi berikut :
1.
Meneteskan larutan HCl 1M di atas gelas
pengamat secukupnya.
2.
Meletakkan potongan ujung akar yang
sudah lunak tersebut dan memindahkan ke gelas objek yang sebelumnya telah
ditetesi dengan asetokarmin.
3.
Mencacah potongan akar yang ada dala
asetokarmin tersebut dengan scalpel sampai halus. Perlu diingat, waktu mencacah
jangan sampai terputus akarnya, tetapi dipipihkan saja dengan ujung scalpel.
4.
Menutup gelas objek dengan gelas
penutup.
5.
Melewatkan gelas objek tersebut di atas
api alkohol, jangan sampai mendidih. Kemudian membalik slide tersebut,
meletakan di atas tissue dan menekan agak keras dengan menggunakan ibu jari.
Hal ini akan meratakan sel-sel dan memencarkan jaringan sehingga memungkinkan
untuk diamati di bawah mikroskop.
6.
Meneteskan di atas gelas penutup minyak
amerson untuk memperjelas pengamatan.
7.
Mengamati objek tersebut dibawah
mikroskop. Menggunakan pembesaran rendah (10x) dahulu, kemudian pembesaran
tinggi (40x), dan pembesaran paling tinggi (100x)
8.
Menggambar fase-fase mitosis yang dapat
ditemukan. Mencocokkan pada fase-fase mitosis yang ada pada preparat yang telah
disediakan atau dengan bagan yang sudah ada.
BAB III
HASIL PENGAMATAN
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada percobaan pembelahan sel tumbuhan
di atas, yang diamati adalah pembelahan mitosis karena sampel yang digunakan
adalah sel akar. sel tersebut merupakan sel somatik tumbuahan. Sehingga apabila
yang di amati adalah proses pembelahan meiosis sampel yang digunakan tidaklah
sesuai. Pembelahan meosis terjadi pada sel gamet. Untuk mengamati tahap-tahap
pembelahan mitosis dilakukan pemotongan akar pada saat tengah malam, yaitu
pukul 24.00 WIB, atau pun pagi hari dari jam 06.00 – jam 09.00 WIB. Menurut
Margono (1973) hal ini dikarenakan pada ujung akar bawang merah banyak sel yang
mengalami aktifitas pembelahan pada saat itu.
Pembelahan mitosis hanya terjadi
pada bagian tubuh tumbuhan yang bersifat meristem karena bagian tersebut yang
aktif melakukan pembelahan membentuk sel-sel yang baru untuk tumbuh dan
berkembang serta pengganti sel-sel yang rusak.
Pada hasil pengamatan diketahui bahwa
terjadi beberapa tahap pada mitosis yaitu interphase, prophase, metaphase,
anaphase dan telopase.
Interphase yaitu fase dimana kromosom
tidak kelihatan karena benang-benang kromatin tidak berpilin. Sel dianggap istirahat
dari proses pembelahan. Meskipun demikian, sebenarnya tahap interfase merupakan
tahap yang aktif dan penting untuk mempersiapkan pembelahan. Pada fase ini
terjadi pembentukan organel untuk pertumbuhan itu sendiri. Kemudian terjadi
sintesis terutama sintesis materi genetik, yaitu bahan-bahan yang akan
diwariskan pada keturunannya.Materi genetik yang disintesis adalah DNA. Persiapan
berupa replikasi DNA. Pada umunya, sebagian besar waktu hidup sel berada pada
tahap ini. Dan terjadi juga pembentukan organel untuk sel anakan. Selanjutnya
interfase dibagi lagi menjadi fase gap-1 (sel-sel belum melakukan replikasi DNA
sehingga DNA masih berjumlah 1 salinan dan diploid), fase sintesis (DNA dalam
inti mengalami replikasi sehinga pada fase sintesis akhirnya menghasilkan 2
salinan DNA dan diploid) dan fase gap-2
( replikasi DNA telah selsesai dan sel bersipa mengadakan pembelahan).
Pada fase prophase, DNA mulai dikemas
atau dipaket menjadi kromosom. Kromosom merupakan struktur terpadat dari
kemasan DNA. DNA perlu dikemas ke dalam kromosom. Profase merupakan tahap yang
paling lama pada mitosis. Pada profase awal, kromosom mulai tampak lebih pendek
dan menebal. Selanjutnya terbentuk benang-benang spindle (benang-benang
mikrotubul) yang terhubung dari kutub ke kutub. Pada profase akhir,
masing-masing kromosom terlihat terdiri dari dua kromatid yang terikat pada
sentromer. Selanjutnya nucleolus hilang dan membrane nucleus hancur. Pada tahap
ini kromosom terletak bebas pada sitoplasma.
Pada Metaphase, merupakan tahap yang
singkat dalam mitosis. Pada tahp-tahap ini, kromosom bergerak ke bidang ekuator
benang spindle (bidang pembelahan). Kromatid terletak di bidang ekuator,
menggantung pada benang spindel melalui sentromer. Kromosom terletak di bidang
ekuator dengan tujuan agar pembagian jumlah informasi DNA yang akan diberikan
kepada sel anakan yang baru benar-benar rata dan sama jumlahnya. Benang-benang
spindel tampak semakin jelas dan teratur seperti kumparan. Pada tahap ini terjadi pembagian kromatid di daerah ekuator.
Ciri-ciri metafase adalah:
1.
Kromatid terletak di bidang ekuator,
menggantung pada benang spindel melalui sentromer.
2.
Benang-benang spindel tampak semakin
jelas dan teratur seperti kumparan. Benang-benang ini terdiri dari serabut
protein halus yang terbuat dari
microtubule yang sangat kecil.
3.
sentomer menbelah dan masing-masing
kromatid menjadi kromosom tunggal. Metaphase berakhir.
Tahap Anafase,
pada tahap ini masing-masing sentromer yang mengikat kromatid membelah
bersamaan. Kromatid bergerak menuju kutub pembelahan. Kromatid dapat bergerak
ke arah kutub pembelahan karena terjadinya kontraksi benang spindle. Pada saat
kontraksi, benang spindle memendek kemudian menarik kromatid menjadi dua bagian
ke dua kutub yang berlawanan. Tahap anaphase menghasilkan salinan kromosom
berpasangan (1c, 2n). Ciri singkatnya Kromosom berada di kutub masing-masing. Akhir
anaphase sekat sel mulai terbentuk dekat bidang ekuator.
Tahap
Telofase, pada tahap ini kromatid telah disebut kromosom. Membrane inti mulai
terbentuk dan nucleolus kembali muncul. Kromosom membentuk benang-benang kromatin.
Selanjutnya, pada tahap telofase akhir terjadi pembelahan sitoplasma
(sitokinesis). Singkatnya Benang-benang gelendong hilang. Benang-benang
kromosom semakin menipis, berubah menjadi benang kromatin yang tipis. Nukleolus
tampak lagi. Pada akhir telofase terbentuklah dua sel anak yang diploid (2n).
Pada tahap sitokinesis, terjadi pembelahan
sitoplasma yang diikuti dengan pembentukan sekat sel yang baru. Sekat
memisahkan dua inti tersebut menjadi dua sel anakan.
Tahap-tahap
ini terjadi secara serentak pada sel-sel ujung akar bawang merah dengan tiap-tiap sel melakukan fase
yang berbeda antara satu sama lain. Kromosom adalah suatu struktur makromolekul
yang berisi DNA di mana informasi genetik dalam sel disimpan. Kata kromosom
berasal dari kata khroma yang berarti warna dan soma yang berarti badan
Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu sentromer / kinekthor yang merupakan
pusat kromosom berbentuk bulat dan lengan kromosom yang mengandung kromonema
& gen berjumlah dua buah (sepasang), jumlah kromosom pada bawang merah
yaitu sebanyak 16 yaitu 8 pasang.
BAB V
KESIMPULAN
Dari pecobaan yang dilakukan dapat
di tarik kesimpulan sebagai berikut :
1.
Proses reproduksi seluler meliputi
proses pembelahan inti untuk membentuk inti baru (mitosis), diikuti dengan
pembagian sitoplasma (sitokinesis).
2.
Dalam mitosis, semua sifat yang
terkandung di dalam inti sel secara terekam lengkap pada sel baru..
3.
Fase-fase mitosis secara berurutan
adalah interfase, profase awal yang kemudian diikuti dengan profase akhir,
metaphase, anaphase, dan terakhir telofase.
4.
Fungsi asetokarmin yakni untuk
memperjelas dalam melihat fase-fase yang terjadi pada proses mitosis.
Asetokarmin untuk mewarnai DNA.
5.
Setiap fase-fase yang terjadi pada
pembelahan mitosis mempunyai ciri-ciri yang berbeda-beda.
6.
Fase-fase tersebut berlangsung dalam
waktu yang bersamaan, dengan fase berbeda
pada sel yang berbeda pula.
JAWABAN
PERTANYAAN
1. Apakah
kegunaan dari larutan 1M HCl dalam praktikum ini?
Jawaban:
Untuk
melunakkan akar bawang merah.
2. Apakah
kegunaan asetokarmin?
Jawaban:
Sebagai
pewarna, karena asetokarmin berwarna merah terang. Sehingga mempermudah
mengamati proses mitosis yang terjadi.
3. Mengapa
digunakan akar bawang merah dalam parktikum ini?
Jawaban:
Karena
pada akar bawang merah proses pembelahan mitosis bisa diamati secara jelas.
Selain itu akar bawang merah merupakan jaringan meristem yang sedang tumbuh
dengan pesat, sehingga pembelahannya bisa diamati, karena mitosis terjadi
secara aktif pada jaringan ini.
4. Bahas
secara rinci setiap fase mitosis!
Jawaban:
- Interfase
Selama
proses interfase kromosom tidak kelihatan karena benang-benang kromatin tidak
berpilin. Pada fase ini terjadi pembentukan organel untuk pertumbuhan itu
sendiri. Kemudian terjadi sintesis terutama sintesis materi genetik, yaitu
bahan-bahan yang akan diwariskan pada keturunannya. Materi genetik yang
disintesis adalah DNA. Dan terjadi juga pembentukan organel untuk sel anakan.
- Profase
Benang-benang
kromatin semakin menebal dan memendek, menjadi kromosom. Terdapat sister kromatid. Nukleolus (anak inti) melebur. Benang gelendong mulai terbentuk.
- Metafase
Kromatid
terletak di bidang ekuator, menggantung pada benang spindel melalui sentromer.
Benang-benang spindel tampak semakin jelas dan teratur seperti kumparan.
- Anafase
Kromosom berada di kutub masing-masing. Akhir
anaphase sekat sel mulai terbentuk dekat bidang ekuator.
- Telofase
Benang-benang
gelendong hilang. Benang-benang kromosom semakin menipis, berubah menjadi
benang kromatin yang tipis. Nukleolus tampak lagi. Pada akhir
telofase terbentuklah dua sel anak yang diploid (2n).
DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, Diah, Choirul Muslim,
Syalfinaf Manaf, dan Endang Widi Winarni. 2007. BIologi 3 SMA dan MA untuk
kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Crowder, L. V. 1997. Genetika Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press.
Margono, Hadi. 1973. Pengaruh Colchicine terhadap pertumbuhan
Memanjang Akar Bawang Merah (Alium cepa). Skripsi tidak diterbitkan.
Malang: IKIP
Setjo, Susetyoadi. 2004. Anatomi
Tumbuihan. Malang: JICA.
Suryati, Dotti. 2012. Penuntun Pratikum Genetika Dasar.
Bengkulu: Lab. Agronomi Universitas Bengkulu.
Suryo. 2001. Genetika. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Zulham.2009.
Histotenik dasar.
(http://www.slideshare.net/zyzyan/histoteknik-dasar). Diakses tanggal 11 Mei
2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar