LAORAN PRAKTIKUM GENETIKA
ACARA IV
PROBABILITAS

GILANG
SETIAWAN
NPM.E1J012031
SHIFT:
I. KAMIS (12.00-14.00)
KELOMPOK
: II (DUA)
LABORATORIUM
AGRONOMI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
TAHUN
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Dasar
Teori
Probabilitas
suatu kejadian adalah angka yang menunjukkan kemungkinan terjadinya suatu
kejadian. Nilainya di antara 0 dan 1. Kejadian yang mempunyai nilai
probabilitas 1 adalah kejadian yang pasti terjadi atau sesuatu yang telah terjadi[1].
Misalnya matahari yang masih terbit di timur sampai sekarang. Sedangkan suatu
kejadian yang mempunyai nilai probabilitas 0 adalah kejadian yang mustahil atau
tidak mungkin terjadi. Misalnya seekor kambing melahirkan seekor sapi. Untuk
mengevaluasi suatu hipotesis
genetika perlu dilakukan
suatu uji yang dapat
mengubah deviasi-deviasi dari
nilai yang diharapkan
menjadi probabilitas dari
ketidaksamaan yang terjadioleh peluang. Uji ini harus memperhatikan
besar sampel dan jumlah peubah (derajat bebas). Uji ini
dikenal sebagai uji X2 (Chi-Square). Dalam ilmu genetika, metode chi-square
mengambil peranan penting.
Misalnya mengenai pemindahan gen-gen dari
induk atau orangtua
ke gamet, pembuahan
sel telur oleh
spermatozoa, berkumpulnya gen-
gen di dalam
zigot sehingga dapat
terjadi berbagai macam kombinasi (Hadi, 1982).

Terdapat
beberapa cara untuk menyatakan peluang yaitu:
a.
Metode
Klasik. Jika diketahui dari suatu tindakan bahwa kejadian A dapat muncul
dalam m, cara dan total seluruh kemungkinan kejadian adalah n, maka peluang
sebenarnya kejadian A adalah:

b.
Metode
Frekuensi Atau A Posteriori. Jika kejadian A muncul m kali
dalam total percobaan n, maka peluang pengamatan munculnya A adalah:

c.
Metode
Subyektif. Kadang merupakan dugaan
atau perkiraan terbaik dari peluang akan muncul kejadian A, yang tentunya hanya
diperlukan dan sah, apabila tidak cukup data numeric.
Probabilitas dapat dirumuskan sebagai berikut :
P(X) =X /(X+Y)
Ket :
P = probabilitas
X = pristiwa yang diharapkan
Y = pristiwa yang tidak diharapkan
P(X) = Probabilitas dari kejadian
(Suryati, Dotti. 2013)
Model mengguna teori probabilitas untuk menentukan
perbandingan 3 :1, yaitu sebagai angka metematik untuk model mekanisme segresi
genetika yang dirumuskannya. Hukum probabilitas merupakan landasan studi
genetika yang digunakan secara luas. Nilai probabilitas berkisar dari 0 sampai
1, 0 = tidak pernah terjadi, 1 = selalu
terjadi. Keberhasilan proses pengumpulan
karakter terbaik sesuai dengan yang di inginkan amat menentukan kesuksesannya
dalam mengembangkan varitas unggul. Selain dalam bidang genetika,probabilitas
digunakan di bidang-bidang atau proses-proses lain yang mengandung unsure ketidakpastian.
(Yatim, Wildan. 1996).
1.2
Tujuan
1.
Memahami
prinsip-prinsip probabilitas yang melandasi genetika.
2.
Membuktikan
teori kemungkinan.
BAB II
BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM
2.1 Bahan
dan Alat
Bahan dan alat adalah
sebagai berikut :
1. Koin
atau mata uang 500 .
2. Kertas
karton sebagai alas melempar.
2.2 Metode
2.2.1
Pertama
Cara kerja yang dilaksanakan adalah
sebagi berikut :
1. Melemparkan
sebuah koin sebanyak 30 kali .
2. Membuat
tabulasi hasil dan lemparan koin tersebut .
3. Menghitung
jumlah gambar dan angka yang muncul .
4. Menentukan
perbedaan antara hasil percobaan dan yang diharapkan (deviasinya).
2.2.2
Kedua
Cara kerja yang dilaksanakan adalah
sebagi berikut :
1. Melempar
tiga koin secara serentak sebanyak 40 kali .
2. Membuat
tabulasi hasil dan lemparan koin tersebut .
3. Menghitung
kemungkinan jumlah kombinasi gambar dan angka yang muncul.
4. Menentukan
devisiasinya.
2.2.3
Ketiga
Mengulangi setiap langka pada prosedur 2.2.2
dengan menggunakan empat koin yang dilemparkan secara serentak sebanyak 48 kali
pelemparan.
BAB III
HASIL PENGAMATAN
4.1
Tabel 1. Perbandingan/nisbah Pengamatan
observasi (O) dan nisbah harapan/teoritis/expected (E) untuk pengambilan 30x.
1 Koin
|
Pengamatan
(Observasi = O)
|
Harapan
(Expected)
|
Deviasi
(O-E)
|
Gambar
|
16
|
15
|
+1
|
Angka
|
14
|
15
|
-1
|
Total
|
30
|
30
|
0
|
4.2
Tabel 2. Perbandingan/nisbah Pengamatan
observasi (O) dan nisbah harapan/teoritis/expected (E) untuk pengambilan 40x.
3 Koin
|
Pengamatan
(Observasi = O)
|
Harapan
(Expected)
|
Deviasi
(O-E)
|
3G – 0A
|
5
|
5
|
0
|
2G – 1A
|
16
|
15
|
1
|
1G – 2A
|
15
|
15
|
0
|
0G – 3A
|
4
|
5
|
-1
|
Total
|
40
|
40
|
0
|
4.3 Tabel 3. Perbandingan/nisbah Pengamatan
observasi (O) dan nisbah harapan/teoritis/expected
(E) untuk pengambilan 48x.
4 Koin
|
Pengamatan
(Observasi = O)
|
Harapan
(Expected)
|
Deviasi
(O-E)
|
4G – 0A
|
4
|
3
|
1
|
3G – 1A
|
11
|
12
|
-1
|
2G – 2A
|
18
|
18
|
0
|
1G – 3A
|
11
|
12
|
-1
|
0G – 4A
|
4
|
3
|
1
|
Total
|
48
|
48
|
0
|
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari percobaan pada tabel atau praktikum yang
telah dilakukan Kemungkinan
peristiwa yang diharapkan adalah perbandingan antara peristiwa yang diharapkan dengan segala yang mungkin
terjadi terhadap suatu objek. Jika objek
itu adalah mata uang, sifat kejadiannya
ialah lentingan, peristiwanya ialah mata uang itu akan terlentang atau terlungkup di lantai habis dilentingkan itu. Jumlah
peristiwa disini ialah
yakni dua telentang
dan telungkup. Kalau
mengharapkan sekali lentingan
mata uang
itu telentang artinya
kepala ke atas,
ekor sebelah bawah,
maka nilai kemungkinannya ialah telentang/telungkup = ½. Disebut juga kesempatan untuk telentang sekali lentingan ialah ½. X2tabel > X2 hitung dan HO diterima.
Dasar dari teori kemungkinan yang diketahui ialah : 1) besarnya
kemungkinan atas terjadinya
sesuatu yang dinginkan
itu terhadap keseluruhannya. 2) besarnya
kemungkinan terjadinya dua
peristiwa atau lebih yang masing masing berdiri sendiri ialah sama dari
besarnya kemungkinan untuk
masing - masing peristiwa itu. 3) kemungkinan terjadinya dua peristiwa atau
lebih yang saling mempengaruhi, ialah sama dengan jumlah dari besarnya
kemungkinan untuk setiap peristiwa.
Probabilitas adalah suatu bagian dimana
pembilangnya adalah jumlah kejadian yang diharapkan
dan menyebutnya adalah jumlah dari kejadian yang mungkin terjadi, atau
digunakan jika dua kejadian yang berkaitan yang mana jika suatu kejadian telah terjadi maka kejadian yang lain tidak dapat
terjadi. Dalam ilmu genetika, kemungkinan ikut mengambil
peranan penting. Pemindahan satu gen dari pasangan gen dengan undi
pelemparan uang logam, yang mempunyai
sisi uang yang
disebut gambar dan
huruf. Masing-masing sisi
itu mempunyai peluang
yang sama untuk tampil yaitu
peluangnya 1/2, dengan
analogi lain, peluang
bagi masing-masing alel
untuk diteruskan kepada
suatu gamet adalah setengah, sama dengan
peluang sisi gambar
atau huruf yang
tampil, jika uang
itu dilemparkan.
Percabaan tentang probabilitas ini diperoleh
hasil sebagai berikut :
1.
Pelemparan 30x
Pada pelempran ini
mengunakan satu buah koin diperoleh hasil yaitu gambar 16x sedangkan hasil yang
diharapkan adalah 15x sehingga deviasinya adalah 1. Pada angka diperoleh hasil
14x sedangkan hasil yang diharapkan adalah 15, sehingga deviasinya adalah -1.
Jumlah deviasi yang dihasilkan pada pelemparan 30x ini adalah 0. Jadi,
hasil dari percobaan ini dianggap benar,
karena nilai dari deviasinya kurang dari 2.
2.
Pelemparan 40x
Pada pelempran ini
mengunakan tiga buah koin diperoleh hasil yaitu:
-
3 gambar (3G-0A) 5x sedangkan hasil yang
diharapkan adalah 5x sehingga deviasinya adalah 0.
-
3 angka (3A-0G) diperoleh hasil 4x
sedangkan hasil yang diharapkan adalah 15x, sehingga deviasinya adalah -1.
-
2 gambar 1 angka (2G-1A) diperoleh hasil
16x sedangkan hasil yang diharapkan adalah 15x, sehingga deviasinya adalah 1.
-
1 gambar 2 angka (1G-2A) diperoleh hasil
15 dengan hasil yang diharapkan adalah 15x, sehingga deviasinya adalah 0.
Jumlah deviasi yang
dihasilkan pada pelemparan 40x ini adalah 0. Jadi, hasil dari percobaan ini dianggap benar, karena
nilai dari deviasinya kurang dari 2.
3.
Pelemparan 48x
Pada pelempran ini
mengunakan 4 buah koin diperoleh hasil yaitu:
-
4 gambar (4G-0A) 4x sedangkan hasil yang
diharapkan adalah 3x sehingga deviasinya adalah 1.
-
4 angka (4A-0G) diperoleh hasil 4x
sedangkan hasil yang diharapkan adalah 3x, sehingga deviasinya adalah 1.
-
3 gambar 1 angka (3G-1A) diperoleh hasil
11x sedangkan hasil yang diharapkan adalah 12x, sehingga deviasinya adalah -1.
-
2 gambar 2 angka (2G-2A) diperoleh hasil
18x sedangkan hasil yang diharapkan adalah 18x, sehingga deviasinya adalah 0.
-
1 gambar 3 angka (1G-3A) diperoleh hasil
11x dengan hasil yang diharapkan adalah 12x, sehingga deviasinya adalah -1.
BAB V
KESIMPULAN
Dari
pecobaan yang dilakukan dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari
ketiga percobaan yang dilakukan didapat hasil bahwa terdapat kecocokan antara
hasil pengamatan dengan teori.
2. Ketiga
pengamatan tersebut dapat dikatakan benar karena menghasilkan kemungkinan yang
lebih besar dari 0,05 yang dipakai sebagai batas signifikan.
3. Teori kemungkinan merupakan dasar penentuan nisbah
yang diharapkan dari tipe – tipe persilangan genotip yang berbeda untuk
menyatakan suatu pernyataan yang tidak diketahui akan kebenarannya, diduga
berdasarkan prinsip teori peluang yang ada.
4. Dala ilmu genetika, teori kemungkinan dapat digunakan
untuk mentaksir sifat-sifat keturunan dari suatu persilangan.
5. Keseluruhan
data observasi memiliki nilai X2 yang lebih kecil dari nilai X2 tabel pada
masing-masing perbandingan yaitu perbandingan 1:1, 1:2:1, dan 1:3:3:1. Sehingga
data peluang hasil pelemparan sesuai dengan harapan.
JAWABAN PERTANYAAN
Jika ada
4 anak yang lahir di rumah sakit pada saat yang sama, maka:
(a+b)4
= a4 + 4a3b+6a2b2+4ab3+b4
Keterangan: a
= anak laki-laki
b
= anak perempuan
- Berapa
nilai probabilitas bahwa keempat anak yang lahir tersebut semua anak
laki-laki?
P = a4 = 4( ½ )4 = 4 (1/16)
= 1/4
- Berapa
nilai probabilitas bahwa yang lahir tiga anak laki-laki dan satu anak
perempuan?
P = 4a3b = 4( ½ )3. ½ =
4/16 = 1/4
- Berapa
nilai probabilitas bahwa yang lahir dua anak laki-laki dan dua anak perempuan?
P = 6a2b2
= 6( ½ )2. ( ½ )2
= 

= 6/16
- Berapa
paling banyak terjadi kombinasi antara anak laki-laki dan anak perempuan
diantara keempat bayi tersebut?
P = 6a2b2
= 6/16 karena peluangnya terbanyak dari peluang yang lainnya. Atau P = 6a2b2
= 6/16 karena kombinasinya terbanyak dari kombinasi yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Crowder,
L. V. 1997. Genetika Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Hadi, S. 1982. Metodology Research.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Suryati,
Dotti. 2013. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab. Agronomi
Universitas Bengkulu.
Yatim, Wildan. 1996. Genetika. Bandung:
TARSITO.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar