LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA
ACARA V
CHI
SQUARE TEST

GILANG
SETIAWAN
NPM.E1J012031
SHIFT:
I. KAMIS (12.00-14.00)
KELOMPOK
: II (DUA)
LABORATORIUM
AGRONOMI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
TAHUN
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Dasar
Teori
Tujuan dari X2 adalah untuk
mengetahui apakah data yang didapat dari hasil pengamatan sesuai dengan nilai
atau nilai ekspektasinya yang juga dapat diartikan bahwa hasil observasinya
sesuai dengan model atau teori. Ukuran seberapa besar deviasi tersebut disebut
dalam formula atau rumus berikut :
K (Oi-Ei) 2

I=1
Ei
Oi
= Jumlah individu yang dialami pada fenotipe ke-I
Ei
= jumlah individu yang diharapkan atau secara teoritis pada fenotipe keI
å
= Total dari semua kemungkinan nilai (Oi-Ei) 2/Ei untuk keseluruhan
fenotipe ( Surya Dotti, 2013 ).
Nilai 3,841 berasal dari tabel 4.2
atau tabel X2 perhatikan nilai yang terletak dibagian atas tabel 4.2
yang menunjukkan besarnya taraf uji dan disebelahnya kiri ke bawah menunjukkan Degree of
Freedom atau derajat betas (mulai dari 1, 2,…hingga 3). Derajat betas (db)
dalam hal nin memiliki nilai sama dengan banyaknya kelas fenotipe dikurangi 1
(satu). Pada contoh diatas jumlah kelas hanya 2 (tinggi dan pendek), jadi db =
1. Dengan melihat titik potong pada baris db= 1 dan taraf uji 5 % ditemukan
nilai 3,841 yang merupakan nilai maksimum dari X2 yang dapat diterima bahwa deviasi terjadi
karena kebetulan. (Suryati, 2012)
Uji
kai kuadrat (dilambangkan dengan "χ2" dari huruf Yunani
"Chi" dilafalkan "Kai") digunakan untuk menguji dua
kelompok data baik variabel independen maupun dependennya berbentuk kategorik
atau dapat juga dikatakan sebagai uji proporsi untuk dua peristiwa atau lebih,
sehingga datanya bersifat diskrit. Misalnya ingin mengetahui hubungan antara
status gizi ibu (baik atau kurang) dengan kejadian BBLR (ya atau tidak).
(Sabri,2008)
Dasar
uji kai kuadrat itu sendiri adalah membandingkan perbedaan frekuensi hasil
observasi (O) dengan frekuensi yang diharapkan (E). Perbedaan tersebut
meyakinkan jika harga dari Kai Kuadrat sama atau lebih besar dari suatu harga
yang ditetapkan pada taraf signifikan tertentu (dari tabel χ2).
(Murti,1996)
1.2
Tujuan
1. Menghitung
X2 untuk menetukan apakah data yang diperoleh cocok atau sesuai
dengan teori atau yang diharapkan.
2. Menginterprestasikan
nilai X2 yang dihitung dengan
tabel X2.
BAB II
BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM
2.1
Bahan
dan Alat
Bahan dan alat adalah
sebagai berikut :
1.
Kacang buncis merah dan putih.
2.
Toples.
3.
Petridish.
2.2
Metode
Cara
kerja yang dilaksanakan adalah sebagi berikut :
1.
200 biji kacang merah dan 200 biji
kacang putih dicampur, diaduk dan ditempatkan dalam satu kotak.
2.
Sampel dari campuran diatas (1) diambil
sebanyak 1 petridish penuh.
3.
Pisahkan dan dihitung yang merah dan
yang putih.
4.
Data dicatat pada lembar kerja dan
dihitung jumlah yang diharapkan
bedasarkan jumlah sampel dan populasi kacang merah dan putih.
5.
Tabel lembar kerja dilengkapi dan
dihitung X2.
BAB III
HASIL PENGAMATAN
4.1 Tabel
1. Perhitungan X2 untuk sampel yang diambil dari populasi 200
kacang merah dan 200 kacang putih.
Fenotipe
|
Pengamatan(O)
|
Harapan
(E)
|
Deviasi (O-E)
|
(O-E)
2
|
(O-E)
2/E
|
Merah
|
145
|
135,5
|
9,5
|
90,25
|
0,66
|
Putih
|
126
|
135,5
|
-9,5
|
90,25
|
0,66
|
Total
|
271
|
271
|
0
|
180,50
|
1,35
|
4.2 Tabel
2. Perhitungan X2 untuk acara 1 (Mendel 1), 20x
Fenotipe
|
Pengamatan(O)
|
Harapan
(E)
|
Deviasi (O-E)
|
(O-E)
2
|
(O-E)
2/E
|
Merah
|
17
|
15
|
2
|
4
|
0,26
|
Putih
|
3
|
5
|
-2
|
4
|
0,8
|
Total
|
20
|
20
|
0
|
8
|
1,06
|
4.3 Tabel
3. Perhitungan X2 untuk acara 1 (Mendel 1),
40x
Fenotipe
|
Pengamatan(O)
|
Harapan
(E)
|
Deviasi(O-E)
|
(O-E)
2
|
(O-E)
2/E
|
Merah
|
32
|
30
|
-2
|
4
|
0,13
|
Putih
|
8
|
10
|
2
|
4
|
0,4
|
Total
|
40
|
40
|
0
|
|
0,53
|
4.4 Tabel 4. Perhitungan X2 untuk acara 1 (Mendel 1), 60x
Fenotipe
|
Pengamatan(O)
|
Harapan
(E)
|
Deviasi
(O-E)
|
(O-E)
2
|
(O-E)
2/E
|
Merah
|
45
|
45
|
0
|
0
|
0
|
Putih
|
15
|
15
|
0
|
0
|
0
|
Total
|
60
|
60
|
0
|
0
|
0
|
4.5 Tabel 5. Perhitungan X2 untuk
acara 2 (Mendel II)
Fenotipe
|
O
|
E
|
(O-E)
|
(O-E)
2
|
(O-E)
2/E
|
|||||
32x
|
64x
|
32x
|
64x
|
32x
|
64x
|
32x
|
64x
|
32x
|
64x
|
|
Bulat
kuning
|
19
|
36
|
18
|
36
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0,06
|
0
|
Bulat
hijau
|
5
|
13
|
6
|
12
|
-1
|
1
|
1
|
1
|
0,16
|
0,08
|
Keriput
kuning
|
7
|
10
|
6
|
12
|
1
|
-2
|
1
|
4
|
0,16
|
0,33
|
Keriput
hijau
|
1
|
5
|
2
|
4
|
-1
|
1
|
1
|
1
|
0,5
|
0,25
|
Total
|
32
|
64
|
32
|
64
|
0
|
0
|
4
|
6
|
0,88
|
0,66
|
4.6 Tabel
6. Perhitungan X2 untuk acara (Probabilitas), 30 x
Fenotipe
|
Pengamatan(O)
|
Harapan (E)
|
Deviasi (O-E)
|
(O-E) 2
|
(O-E) 2/E
|
Gambar
|
16
|
15
|
+1
|
1
|
0,06
|
Angka
|
14
|
15
|
-1
|
1
|
0,06
|
Total
|
30
|
30
|
0
|
2
|
0,12
|
4.7 Tabel
7. Perhitungan X2 untuk acara (Probabilitas), 40 x
3
Koin
|
Pengamatan
(O)
|
Harapan(E)
|
Deviasi(O-E)
|
(O-E)
2
|
(O-E)
2/E
|
3G-0A
|
5
|
5
|
0
|
0
|
0
|
2G-1A
|
16
|
15
|
1
|
1
|
0,06
|
1G-2A
|
15
|
15
|
0
|
0
|
0
|
0G-3A
|
4
|
5
|
-1
|
1
|
0,2
|
Total
|
40
|
40
|
0
|
2
|
0,26
|
4.8 Tabel
8. Perhitungan X2 untuk acara (Probabilitas), 48 x
4
Koin
|
Pengamatan
(O)
|
Harapan
(E)
|
Deviasi
(O-E)
|
(O-E)
2
|
(O-E)
2/E
|
4G-0A
|
4
|
3
|
1
|
1
|
0,33
|
3G-1A
|
11
|
12
|
-1
|
1
|
0,08
|
2G-2A
|
18
|
18
|
0
|
0
|
0
|
1G-3A
|
11
|
12
|
-1
|
1
|
0,08
|
0G-4A
|
4
|
3
|
1
|
1
|
0,33
|
Total
|
48
|
48
|
0
|
4
|
0,82
|
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari
hasil pengamatan diatas, dapat dilakukan pembahasan perhitungan yaitu :
1. Tabel
1
db
= n-1 = 2-1 = 1
X2
hit = 1,35. X2 tab = 3,841
X2hit
< X2tab
Jadi,
Hasil observasinya sesuai dengan teori atau Ho diterima.
2. Tabel
2
db
= n-1 = 2-1 = 1
X2
hit = 1,06. X2 tab = 3,841
X2hit
< X2tab
Jadi
Hasil observasinya sesuai dengan teori atau Ho diterima pada nisbah 3 :1.
3. Tabel
3
db
= n-1 = 2-1 = 1
X2
hit = 0,53. X2 tab = 3,841
X2hit
< X2tab
Jadi
Hasil observasinya sesuai dengan teori atau Ho diterima pada nisbah 3 :1.
4. Tabel
4
db
= n-1 = 2-1 = 1
X2
hit = 0 . X2 tab = 3,841
X2hit
< X2tab
Jadi
Hasil observasinya sesuai dengan teori atau Ho diterima pada nisbah 3 :1. Dari
pengujian ini diperoleh hasil deviasi nol dan X2hit sama dengan nol.
5. Tabel 5
a.
Pada 32 x
db
= n-1 = 4-1 = 3
X2
hit = 0,88 . X2 tab = 7,816
X2hit
< X2tab
Jadi
Hasil observasinya sesuai dengan teori atau Ho diterima pada nisbah 9:3:3:1.
b. Pada 64x
db
= n-1 = 4-1 = 3
X2
hit = 0,66 . X2 tab = 7,816
X2hit
< X2tab
Jadi
Hasil observasinya sesuai dengan teori atau Ho diterima pada nisbah 9:3:3:1.
6. Tabel 6
db
= n-1 = 2-1 = 1
X2
hit = 0,12. X2 tab = 3,841
X2hit
< X2tab
Jadi
Hasil observasinya sesuai dengan teori atau Ho diterima.
7. Tabel
7
db
= n-1 = 2-1 = 1
X2
hit = 0,26. X2 tab = 7,816
X2hit
< X2tab
Jadi
Hasil observasinya sesuai dengan teori atau Ho diterima.
8. Tabel
8
db
= n-1 = 2-1 = 1
X2
hit = 0,82 . X2 tab = 9,488
X2hit
< X2tab
Jadi
Hasil observasinya sesuai dengan teori atau Ho diterima.
Pada
praktikum acara 5 untuk pengamatan populasi kacang merah dan putih kali ini,
didapat nilai X2 hit (nilai X2 dari hasil pengamatan)
yang lebih kecil dari nilai X2 tab (nilai X2 pada tabel
taraf 5 %). Hal ini merupakan suatu nilai
perhitungan X2 pada pengamatan yang memenuhi syarat atau
nilai observasinya sesuai dengan nilai harapannya (Ho) dapat terima.
Untuk
acara 2 pada hukum Mendel I dengan rasio perbandingan 3 : 1 didapat hasil
pengamatan lebih kecil dibandingkan dengan hasil yang tertera pada tabel x2
sehinggan nilai tersebut dapat diterima dan sesuai dengan Ho.
Untuk Acara Mendel II pada perlakuan
32 x dan 64 x dengan rasio perbandingan 9
: 3: 3:1 didapatkan hasil pengamatan melalui percobaan dengan hasil percobaan
lebih kecil dari hasil yang ada pada tabel x2 sehingga data hasil
percobaan dapat diterima.
Untuk acara Praktikum Probabilitas
dengan melakukan percobaan pelemparan koin didapat hasil yang sesuai dengan
tabel X2 karena data hasil
praktikum lebih kecil dari data hasil percobaan, sehingga hasil praktikum tersebut
sesuai.
Kemudian pada praktikum acara melakukan
pengambilan biji sebanyak 200 kali didapat hasil yang setelah dikalkulasikan
ternyata nilai hasil praktikum itu lebih kecil daripada nilai pada tabel X2
, sehinggan nilai tersebut dapat diterima karena nilai percobaan lebih
kecil dari nilai tabel.
BAB V
KESIMPULAN
Dari
pecobaan yang dilakukan dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :
1.
ketika didapatkan hasil praktikum
nilainya lebih kecil dibandingkan dengan nilai yang tertera pada tabel chi
square test ( X2 ) maka hasil percobaan tersebut dapat diterima dan
sesuai dengan Ho.
2.
Hasil percobaan dengan mengurangi
deviasi dari jumlah variabel percobaan harus dapat di interpretasikan dengan
baik dan sesuai dengan tabel X2.
3.
Pengujian yang dilakukan mengunakan
rumus yaitu :
K (Oi-Ei) 2

I=1
Ei
Oi
= Jumlah individu yang dialami pada fenotipe ke-I
Ei
= jumlah individu yang diharapkan atau secara teoritis pada fenotipe keI
å
= Total dari semua kemungkinan nilai (Oi-Ei) 2/Ei untuk keseluruhan
fenotipe
DAFTAR PUSTAKA
Dotti, suryati, dkk.
2012. Penuntun Praktikum Genetika Dasar. Laboratorium. Agronomi.
Universitas Bengkulu. Bengkulu.
Murti, Bhisma. 1996. Penerapan Metode Statistik Non
Parametrik Dalam Ilmu-ilmu Kesehatan. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka
Utama.
Sabri, L., Hastono, SP. 2008. Statistik Kesehatan.Edisi
Revisi. Jakarta: Rajawali Pers.
Surya, Ir. 2001. Genetika
Manusia. Fakultas Biologi. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar