Selasa, 18 Februari 2014

CHI SQUARE TEST


LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA
ACARA V
CHI SQUARE TEST
Description: Unib.jpg

                                                                                                



GILANG SETIAWAN
NPM.E1J012031

SHIFT: I. KAMIS (12.00-14.00)
KELOMPOK : II (DUA)

LABORATORIUM AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN 2013

BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Dasar Teori
Tujuan dari X2 adalah untuk mengetahui apakah data yang didapat dari hasil pengamatan sesuai dengan nilai atau nilai ekspektasinya yang juga dapat diartikan bahwa hasil observasinya sesuai dengan model atau teori. Ukuran seberapa besar deviasi tersebut disebut dalam formula atau rumus berikut :
                         K        (Oi-Ei) 2 
             X2 =   å                           
                           I=1                  Ei
Oi = Jumlah individu yang dialami pada fenotipe ke-I
Ei = jumlah individu yang diharapkan atau secara teoritis pada fenotipe keI
å = Total dari semua kemungkinan nilai (Oi-Ei) 2/Ei untuk keseluruhan fenotipe ( Surya Dotti, 2013 ).
            Nilai 3,841 berasal dari tabel 4.2 atau tabel X2 perhatikan nilai yang terletak dibagian atas tabel 4.2 yang menunjukkan besarnya taraf uji dan disebelahnya  kiri ke bawah menunjukkan Degree of Freedom atau derajat betas (mulai dari 1, 2,…hingga 3). Derajat betas (db) dalam hal nin memiliki nilai sama dengan banyaknya kelas fenotipe dikurangi 1 (satu). Pada contoh diatas jumlah kelas hanya 2 (tinggi dan pendek), jadi db = 1. Dengan melihat titik potong pada baris db= 1 dan taraf uji 5 % ditemukan nilai 3,841 yang merupakan nilai maksimum dari X2  yang dapat diterima bahwa deviasi terjadi karena kebetulan. (Suryati, 2012)
Uji kai kuadrat (dilambangkan dengan "χ2" dari huruf Yunani "Chi" dilafalkan "Kai") digunakan untuk menguji dua kelompok data baik variabel independen maupun dependennya berbentuk kategorik atau dapat juga dikatakan sebagai uji proporsi untuk dua peristiwa atau lebih, sehingga datanya bersifat diskrit. Misalnya ingin mengetahui hubungan antara status gizi ibu (baik atau kurang) dengan kejadian BBLR (ya atau tidak). (Sabri,2008)
Dasar uji kai kuadrat itu sendiri adalah membandingkan perbedaan frekuensi hasil observasi (O) dengan frekuensi yang diharapkan (E). Perbedaan tersebut meyakinkan jika harga dari Kai Kuadrat sama atau lebih besar dari suatu harga yang ditetapkan pada taraf signifikan tertentu (dari tabel χ2). (Murti,1996)

1.2              Tujuan
1.      Menghitung X2 untuk menetukan apakah data yang diperoleh cocok atau sesuai dengan teori atau yang diharapkan.
2.      Menginterprestasikan nilai X2  yang dihitung dengan tabel X2.






















BAB II
BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM

2.1              Bahan dan Alat
                        Bahan dan alat adalah sebagai berikut :
1.         Kacang buncis merah dan putih.
2.         Toples.
3.         Petridish.
2.2              Metode
Cara kerja yang dilaksanakan adalah sebagi berikut :
1.              200 biji kacang merah dan 200 biji kacang putih dicampur, diaduk dan ditempatkan dalam satu kotak.
2.              Sampel dari campuran diatas (1) diambil sebanyak 1 petridish penuh.
3.              Pisahkan dan dihitung yang merah dan yang putih.
4.              Data dicatat pada lembar kerja dan dihitung jumlah yang diharapkan  bedasarkan jumlah sampel dan populasi kacang merah dan putih.
5.              Tabel lembar kerja dilengkapi dan dihitung X2.















BAB III
HASIL PENGAMATAN

4.1   Tabel 1. Perhitungan X2­­­ untuk sampel yang diambil dari populasi 200 kacang merah dan 200 kacang putih. 
Fenotipe
Pengamatan(O)
Harapan (E)
Deviasi    (O-E)
(O-E) 2
(O-E) 2/E
Merah
145
135,5
9,5
90,25
0,66
Putih
126
135,5
-9,5
90,25
0,66
Total
271
271
0
180,50
1,35

4.2     Tabel 2. Perhitungan X2 untuk acara 1 (Mendel 1), 20x
Fenotipe
Pengamatan(O)
Harapan  (E)
Deviasi  (O-E)
(O-E) 2
(O-E) 2/E
Merah
17
15
2
4
0,26
Putih
3
5
-2
4
0,8
Total
20
20
0
8
1,06

4.3     Tabel 3. Perhitungan X2 untuk acara 1 (Mendel 1), 40x
Fenotipe
Pengamatan(O)
Harapan (E)
Deviasi(O-E)
(O-E) 2
(O-E) 2/E
Merah
32
30
-2
4
0,13
Putih
8
10
2
4
0,4
Total
40
40
0

0,53

4.4     Tabel 4. Perhitungan X2 untuk acara 1 (Mendel 1), 60x
Fenotipe
Pengamatan(O)
Harapan (E)
Deviasi (O-E)
(O-E) 2
(O-E) 2/E
Merah
45
45
0
0
0
Putih
15
15
0
0
0
Total
60
60
0
0
0
4.5     Tabel 5. Perhitungan X2 untuk acara 2 (Mendel II)
Fenotipe
O
E
(O-E)
(O-E) 2
(O-E) 2/E
32x
64x
32x
64x
32x
64x
32x
64x
32x
64x
Bulat kuning
19
36
18
36
1
0
1
0
0,06
0
Bulat hijau
5
13
6
12
-1
1
1
1
0,16
0,08
Keriput kuning
7
10
6
12
1
-2
1
4
0,16
0,33
Keriput hijau
1
5
2
4
-1
1
1
1
0,5
0,25
Total
32
64
32
64
0
0
4
6
0,88
0,66

4.6     Tabel 6. Perhitungan X2 untuk acara (Probabilitas), 30 x
Fenotipe
Pengamatan(O)
Harapan (E)
Deviasi (O-E)
(O-E) 2
(O-E) 2/E
Gambar
16
15
+1
1
0,06
Angka
14
15
-1
1
0,06
Total
30
30
0
2
0,12

4.7       Tabel 7. Perhitungan X2 untuk acara (Probabilitas), 40 x
3 Koin
Pengamatan (O)
Harapan(E)
Deviasi(O-E)
(O-E) 2
(O-E) 2/E
3G-0A
5
5
0
0
0
2G-1A
16
15
1
1
0,06
1G-2A
15
15
0
0
0
0G-3A
4
5
-1
1
0,2
Total
40
40
0
2
0,26




4.8     Tabel 8. Perhitungan X2 untuk acara (Probabilitas), 48 x
4 Koin
Pengamatan (O)
Harapan (E)
Deviasi (O-E)
(O-E) 2
(O-E) 2/E
4G-0A
4
3
1
1
0,33
3G-1A
11
12
-1
1
0,08
2G-2A
18
18
0
0
0
1G-3A
11
12
-1
1
0,08
0G-4A
4
3
1
1
0,33
Total
48
48
0
4
0,82

 





















BAB IV
PEMBAHASAN

Dari hasil pengamatan diatas, dapat dilakukan pembahasan perhitungan yaitu :
1.       Tabel 1
db = n-1 = 2-1 = 1
X2 hit = 1,35.  X2 tab = 3,841
X2hit < X2tab
Jadi, Hasil observasinya sesuai dengan teori atau Ho diterima.
2.       Tabel 2
db = n-1 = 2-1 = 1
X2 hit = 1,06.  X2 tab = 3,841
X2hit < X2tab
Jadi Hasil observasinya sesuai dengan teori atau Ho diterima pada nisbah 3 :1.
3.       Tabel 3
db = n-1 = 2-1 = 1
X2 hit = 0,53.  X2 tab = 3,841
X2hit < X2tab
Jadi Hasil observasinya sesuai dengan teori atau Ho diterima pada nisbah 3 :1.
4.       Tabel 4
db = n-1 = 2-1 = 1
X2 hit = 0 . X2 tab = 3,841
X2hit < X2tab
Jadi Hasil observasinya sesuai dengan teori atau Ho diterima pada nisbah 3 :1. Dari pengujian ini diperoleh hasil deviasi nol dan X2hit sama dengan nol.
5. Tabel 5
a. Pada 32 x
db = n-1 = 4-1 = 3
X2 hit = 0,88 . X2 tab = 7,816
X2hit < X2tab
Jadi Hasil observasinya sesuai dengan teori atau Ho diterima pada nisbah 9:3:3:1.
b. Pada 64x
db = n-1 = 4-1 = 3
X2 hit = 0,66 . X2 tab = 7,816
X2hit < X2tab
Jadi Hasil observasinya sesuai dengan teori atau Ho diterima pada nisbah 9:3:3:1.
6.     Tabel 6
db = n-1 = 2-1 = 1
X2 hit = 0,12.  X2 tab = 3,841
X2hit < X2tab
Jadi Hasil observasinya sesuai dengan teori atau Ho diterima.
7.       Tabel 7
db = n-1 = 2-1 = 1
X2 hit = 0,26.  X2 tab = 7,816
X2hit < X2tab
Jadi Hasil observasinya sesuai dengan teori atau Ho diterima.
8.       Tabel 8
db = n-1 = 2-1 = 1
X2 hit = 0,82 .  X2 tab = 9,488
X2hit < X2tab
Jadi Hasil observasinya sesuai dengan teori atau Ho diterima.
Pada praktikum acara 5 untuk pengamatan populasi kacang merah dan putih kali ini, didapat nilai X2 hit (nilai X2 dari hasil pengamatan) yang lebih kecil dari nilai X2 tab (nilai X2 pada tabel taraf 5 %). Hal ini merupakan suatu nilai  perhitungan X2 pada pengamatan yang memenuhi syarat atau nilai observasinya sesuai dengan nilai harapannya (Ho) dapat terima.
Untuk acara 2 pada hukum Mendel I dengan rasio perbandingan 3 : 1 didapat hasil pengamatan lebih kecil dibandingkan dengan hasil yang tertera pada tabel x2 sehinggan nilai tersebut dapat diterima dan sesuai dengan Ho.
            Untuk Acara Mendel II pada perlakuan 32 x dan 64 x  dengan rasio perbandingan 9 : 3: 3:1 didapatkan hasil pengamatan melalui percobaan dengan hasil percobaan lebih kecil dari hasil yang ada pada tabel x2 sehingga data hasil percobaan dapat diterima.
            Untuk acara Praktikum Probabilitas dengan melakukan percobaan pelemparan koin didapat hasil yang sesuai dengan tabel X2 karena  data hasil praktikum lebih kecil dari data hasil percobaan, sehingga hasil praktikum tersebut sesuai.
            Kemudian pada praktikum acara melakukan pengambilan biji sebanyak 200 kali didapat hasil yang setelah dikalkulasikan ternyata nilai hasil praktikum itu lebih kecil daripada nilai pada tabel X2 , sehinggan nilai tersebut dapat diterima karena nilai percobaan lebih kecil dari nilai tabel.




















BAB V
KESIMPULAN

Dari pecobaan yang dilakukan dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :
1.             ketika didapatkan hasil praktikum nilainya lebih kecil dibandingkan dengan nilai yang tertera pada tabel chi square test ( X2 ) maka hasil percobaan tersebut dapat diterima dan sesuai dengan Ho.
2.             Hasil percobaan dengan mengurangi deviasi dari jumlah variabel percobaan harus dapat di interpretasikan dengan baik dan sesuai dengan tabel X2.
3.             Pengujian yang dilakukan mengunakan rumus yaitu :

                         K        (Oi-Ei) 2 
             X2 =   å                           
                           I=1                  Ei
Oi = Jumlah individu yang dialami pada fenotipe ke-I
Ei = jumlah individu yang diharapkan atau secara teoritis pada fenotipe keI
å = Total dari semua kemungkinan nilai (Oi-Ei) 2/Ei untuk keseluruhan fenotipe














DAFTAR PUSTAKA

Dotti, suryati, dkk. 2012. Penuntun Praktikum Genetika Dasar. Laboratorium. Agronomi. Universitas Bengkulu. Bengkulu.
Murti, Bhisma. 1996. Penerapan Metode Statistik Non Parametrik Dalam Ilmu-ilmu Kesehatan. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.
Sabri, L., Hastono, SP. 2008. Statistik Kesehatan.Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers.
Surya, Ir. 2001. Genetika Manusia. Fakultas Biologi. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar