LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA
ACARA VII
MENYUSUN
SILSILAH GENETIKA MANUSIA

GILANG
SETIAWAN
NPM.E1J012031
SHIFT:
I. KAMIS (12.00-14.00)
KELOMPOK
: II (DUA)
LABORATORIUM
AGRONOMI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
TAHUN
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Dasar
Teori
Berdasarkan perlakuan kita pada hewan dan tumbuhan,
adalah mustahil bagi kita untuk mengawin-ngawinkan manusia yang genotifnya
diketahui atau ingin diketahui. Manusia begitu mulianya sehingga tidak mungkin
bagi kita mengadakan percobaan genetika berupa menyilangkan manusia sama
seperti Gregor Mandel menyilangkan kacang kapri. Akan tetapi kita ketahui
adanya beberapa sifat herediter pada manusia yang diwariskan secara Mendelian.
Pengetahuan itu diperoleh bukan dari silangan manusia, melainkan dari silsilah
atau bagan keturunan yang dibuat manusia.
Suatu kebetulan penyakit genetic yang diwariskan
secara Mendelian pertama kali ditemukan pada keluarga kerajaan Inggris, ialah
keluarga keturunan Ratu Victoria. Penyakit menurun ini adalah penyakit Hemofilia.
(Penuntun, 2013)
Sebuah tes
DNA silsilah meneliti pada DNA seseorang
nukleotida di lokasi tertentu untuk melihat silsilah genetik . Hasil tes
tidak dimaksudkan untuk menentukan penyakit genetik tertentu atau gangguan
mereka dimaksudkan hanya untuk memberikan informasi silsilah. Tes DNA silsilah
umumnya melibatkan membandingkan hasil individu yang hidup untuk silsilah pada
masa lampau. (Wikipedia )
Sifat dominan adalah sifat yang selalu sering muncul
pada setiap keturunan di bawah nya yang di wariskan dari induk nya, baik tetua
yang wanita maupun laki laki, hal ini disebabkan adanya perpaduan materi
genetis dari kedua tetua, adapaun sifat sifat dominan tersebut adalah bentuk
dahi yang melengkung ke atas, telinga, mata sipit, kulit hitam, bentuk rambut
dan lain lain (Istamar Syamsuri, 2004:123)
Penentuan seks pada makhluk hidup ditentukan oleh
kromosom seksnya. Terdapat beberapa macam cara yang digunakan untuk menentukan
jenis kelamin makhluk hidup berdasarkan kromosom seksnya. Contohnya, pada
belalang menggunakan sistem X-0 (22 + X Jantan; 22 + XX Betina), pada ayam
sistem Z-W (76 + ZZ Jantan; 76 + ZW Betina), dan pada lebah sistem
haplo-diploid ( haploid Jantan, diploid Betina). Sedangkan pada manusia, sistem
yang digunakan adalah X-Y. Betina normal akan dihasilkan jika kromosom seksnya
XX dan jantan normal jika kromosom seksnya XY. Tanda-tanda jenis kelamin
manusia secara anatomi baru akan mulai terlihat pada umur embrio sekitar dua
bulan, karena sebelum waktu itu, bentuk gonadnya cenderung sama dan masih bisa
berubah menjadi ovarium atau testis, terkandung pada kondisi
hormon di tubuh embrio tersebut.
Secara kebetulan, penyakit genetika yang diwariskan secara
Mendelian pertama kali ditemukan pada keluarga kerajaan inggris, yaitu keluarga
dari keturunan Ratu Victoria. Penyakit yang diturunkan oleh keluarga kerajaan
ini adalah penyakit hemophilia, yaitu penyakit kelainan genetis yang disebabkan
karena kegagalan system darah untuk membekukan darah pada waktu luka. Jika
demikian maka akan terjadi pendarahan terus-menerus dan menyebabkan kematian
karena penderita tersebut kehabisan darah. Asal usul penyakit ini diduga dari
Ratu Victoria (Ratu Inggris abad ke 18) atau dari salah seorang ibu bapaknya.
Kelainan mutasi ini kemudian diwariskan secara turun-temurun menurut garis ibu.
Pada dewasa ini para penderita penyakit ini dapat dirawat secara medis,
sehingga tidak harus menderita sampai ajal. Penderita dilarang keras untuk
melakukan kegiatan yang menyebabkan luka, termasuk khitan.
(Suryo. 1986)
1.2
Tujuan
Tujuan
dari praktikum ini adalah untuk mengetahui susunan silsilah genetika manusia.
BAB II
BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM
3.1
Bahan
dan Alat
Bahan dan alat adalah
sebagai berikut :
1.
Data genetic (golongan darah, batas
rambut jidat, ujung lidah membulat atau tidak, cuping telinga) dari mahasiswa
dan keluarga.
3.2
Metode
Cara
kerja yang dilaksanakan adalah sebagi berikut :
1.
Membuat silsilah keluarga berdasarkan
data keluarga masing-masing.
2.
Kemudian mengestimasikan genotif
keluarga tersebut.
BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan teori, bahwa sifat yang
dominan seperti jidat yang membulat, mata yang sipit, golongan darah dan sifat
dominan lainnya selalu muncul lebih banyak di wariskan kepada keturunannya dan
hal itu juga yang menyebabkan bahwa sifat dominan itu selalu muncul lebih besar
daripada sifat yang resesif.
Pada praktikum mengenai silsilah
keluarga, hal yang saya perhatikan adalah mengenai golongan darah, dimana
golongan darah dari ayah saya adalah O dan begitu juga ibu saya memiliki
golongan darah B. Berdasarkan teori penggolongan darah berdasarkan silsilah
bahwa semua keturunannya akan mempunyai darah O dan B. Hal tersebut terbukti
karena dari empat bersaudara, tiga anak (Anggit, Gilang, dan Nurul) mempunyai
golongan darah O dan satu anal (Amalia) bergolongan darah B.
Bapak saya mempunyai batasan rambut
bersifat resesift (ww) menikah dengan ibu yang mempunyai batasan rambut
bersifat resesif (ww), sehingga semua keturunannya mempunyai batasan rambut
bersifat resesif (ww). Sehingga dapat diketahui bahwa sifat fisik tersebut
diturunkan tetua kepada keturunannya.
Diketahui bahwa nenek dari pihak ayah
mempunyai ujung lidah bersifat dominan (RR) menikah dengan kakek yang mempunyai
ujung lidah bersifat dominan (RR), sehingga semua keturunannya mempunyai ujung
lidah bisa membulat (dominan RR). Sehingga keturunannya yaitu saya dan ketiga
saudara saya mempunyai ujung lidah yang bisa membulat (RR). Sehingga dapat
diketahui bahwa sifat fisik tersebut diturunkan tetua kepada keturunannya, dan
dapat pula diketahui silsilahnya.
Nenek dari pihak ayah mempunyai bentuk
cuping telinga bersifat dominant (EE) menikah dengan kakek yang mempunyai
bentuk cuping telinga bersifat dominant (EE). Kemudian bapak yang mempunyai
bentuk cuping telinga bersifat dominant (EE) menikah dengan ibu yang mempunyai
bentuk cuping telinga bersifat dominant (EE), sehingga semua keturunannya
kepada saya beserta ke tiga saudara mempunyai bentuk cuping telinga bersifat
dominant (EE) pula.
BAB V
KESIMPULAN
Dari
pecobaan yang dilakukan dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :
1.
Dengan pola pewarisan tertentu telah di
terlihat bahwa pola pewarisan sifat yang dominan selalu diturunkan kepada
keturunan nya dan selalu lebih besar.
2.
Sifat fisik yang dominan hampir selalu
muncul pada keturunannya.
3.
Kita mampu mengetahui dan menyusun
silsilah sifat sifat fisik dari keluarga kita berdasarkan teori dari penuntun
dan sifat dominan lah yang paling sring muncul, seperti yang jidat membulat,
ujung lidah membulat, rambut luruh dan lain lain.
4.
Pada pengamatan golongan darah, golongan darah
diturunkan juga oleh tetua kepada keturunannya sesuai dengan genotif-genotif
yang dimiliki oleh kedua tetua yang menurunkannya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2009. Biologi
3 SMA dan MA untuk kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Dotti, suryati, dkk.
2013. Penuntun Praktikum Genetika Dasar. Laboratorium. Agronomi.
Universitas Bengkulu. Bengkulu.
Suryo. 1986. Genetika
Manusia. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press.
Syamsuri, Istamar, dkk.
2004. Biologi. Jakarta: Erlangga.
www.wikipedia.com