Sabtu, 04 Januari 2014

MENGENAL TIPE KERAGAMAN (VARIASI)

 e1j012031
LAORAN PRAKTIKUM GENETIKA
ACARA I
MENGENAL TIPE KERAGAMAN (VARIASI)





                 NAMA             : GILANG SETIAWAN
                 NPM                : E1J012031
                 SHIFT              : I KAMIS (12.00-14.00)
                 KELOMPOK  : II (DUA)


LABORATORIUM AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN 2013


BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Dasar Teori
Mahkluk hidup di permkaan bumi ini terdiri dari manusia, hewan dan tumbuhan. Setiap mahkluk hidup yang satu dengan lainnya dan bahkan dengan lingkungannya saling mempengaruhi, hal yang seperti ini disebut dengan interaksi ataupun simbiosis. Akibat dari interaksi inilah menimbulkan banyaknya perbedaan-perbedaan yang bisa diamati. Contohnya adalah tumbuhan, sering dijumpai disekitar kita berbagai macam bentuk bunga dengan warna, bentuk, ukuran, corak, jenis dan bau yang berbeda-beda. Perbedaan-perbedaan tersebutlah yang dinamakan dengan keanekaragaman atau variasi. Keanekaragaman tersebut terbentuk karena adanya faktor alam yang mempengaruhi, tetapi yang paling besar adalah faktor gen. Gen adalah bagian internal yang dimiliki oleh mahkluk hidup. Gen erat kaitanya dengan perwarisan sifat, karena gen adalah yang membawa materi genetik dari tertuanya (induk). Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat di sebut genetika.
Selain itu juga dalam dunia hewan, setiap hari kita menyaksikan berbagai macam makhluk hidup yang ada disekitar kita, misalnya semut. Semut ada beberapa jenis, ada yang berwarna merah dan hitam, ada yang besar, ada yang kecil. Ukuran, perilaku, da kebiasaan semut hidup tidak sama. Begitu pula jenis makan dan tempat hidupnya tidak sama. (Sudjadi, 2005)
Secara teoritis, berdasarkan penyebabnya, variasi dalam sistem biologi dibagi dua yaitu Variasi Genetik yaitu variasi yang dihasilkan oleh factor keturunan (gen) yang bersifat kekal dan diwariskan secara turun temurun dari satu sel ke sel yang lain. Jika gen berubah, maka sifat-sifat pun akan berubah. Sifat-sifat yang ditentukan oleh gen disebut genotif. Ini dikenal sebagai pembawa. (Syamsuri, 2002).
Variasi non genetik atau variasi lingkungan yaitu yang ditentukan oleh factor lingkungan seperti intensitas cahaya, kelembaban, pH tanah, dll. Keadaan factor-faktor lingkungannya sama dengan pohon yang pertama, sekalipun demikian hasil panennya berbeda. Pengetahuan yang memadai tentang komposisi lingkungan akan menentukan genotif yang sesuai untuk kondisis tertentu. (Welsh, 1991)
Menurut tolok ukurnya variasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
         Variasi yang bersifat kuantitatif, yaitu variasi yang dapat dilihat bentuknya secara deret matematis (kontinum) dan ditentukan oleh banyak gen (poligeni). Contohnya : tinggi, berat, dan jumlah.
         Variasi yang bersifat kualitatif, yaitu variasi yang sifatnya diskontinum (tidak bersambung menurut deret matematis) dan ditentukan oleh satu gen (monogeni). Contohnya : warna kulit, golongan darah, dan sebagainya.
Variasi juga dapat dibedakan berdasarkan penyebab timbulnya variasi yaitu :
         Variasi genetic adalah variasi yang dihasilkan oleh factor keturunan (gen) yang bersifat kekal dan diwariskan secara turun-temurun dari satu sel ke sel yang lain.
         Variasi non genetic (variasi lingkungan) adalah variasi yang ditentukan oleh factor lingkungan yang ada di sekitarnya dan tidak diwariskan ke keturunannya. (Dotti Suryati, dkk, 2013)
Semua makhluk hidup yang ada di bumi ini memiliki perbedaan walupun masih dalam satu spesies, hal ini di sebabkan karena keanekaragaman (variasi). Keanekaragaman adalah keanekaragaman makhluk hidup yang menunjukkan keseluruhan variasi gen, spesies dan ekosistem di suatu daerah. Keanekaragaman jenis merupakan keragaman organisme dari suatu spesies yang mempunyai perilaku, strategi hidup, bentuk, ruang dan juga ketergantungan antara jenis satu dengan yang lainnya berbeda. Beranekaragam jenis akan menunjukkan adanya variasi bentuk yang berbeda-beda pula. (Anonim. 2012)
1.2              Tujuan
Mengamati dan mengenal tipe-tipe keragaman pada tanaman.

BAB II
BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM

2.1       Bahan dan Alat
                        Bahan dan alat adalah sebagai berikut :
1.         Biji Serealia (padi, jagung, sorgum).
2.         Biji Kacang-kacangan (kedelai, kacang hijau, kacang tanah).
3.         Bunga.
4.         Alat ukur.
5.         Kaca Pembesar.
2.2       Metode
                        Cara kerja yang dilaksanakan adalah sebagi berikut :
1.         Mengamati biji-bijian dan bunga.
2.         Mencari dan mendapatkan paling sedikit tiga ciri yang berbeda untuk suatu sifat/variasi.
3.         Mencatat dalam bentuk tabel dan gambar dari hasil yang ditemukan
















BAB IV
PEMBAHASAN

            Dalam percobaan ini dilakukan dengan metode pengamatan mengunakan indra penglihatan dan dibantu dengan dengan alat optik yaitu kaca pembesar. Objek yang diamati adalah daun lidah mertua dan biji padi. Dalam percobaan ini daun lidah mertua yang diamati adalah sebanyak 16 buah  yang kesemuanya tidak dapat disebutkan namanya satu persatu, sedangkan biji padi adalah sebanyak 3 buah. Biji padi yang diamati adalah biji padi sawah, burung dan punduk kuning. Dalam melakukan pengamatan pada objek lidah mertua, untuk membedakan daun yang satu dengan lainnya diberikan penomoran pada daging daun mengunakan alat tulis. Saat melakukan pengamatan diterapkan sistem pergiliran objek yang dimulai dari no 1 dengan no 16. Begitu juga pengamatan yang dilakuakan pada biji padi.
            Pertama, pengamatan dilakukan pada daun lidah mertua. Mengunakan sistem pergiliran nomor, kami mengamati objek satu persatu. Dari 16 objek yang diamati, dapat dilihat variasi atau keanekaragaman pada ukuran, bentuk, warna, corak, dan ujung daun. Secara umum dan lengkap hasilnya adalah sebagai berikut:
1.             Ukuran : Panjang (±21-42), sedang (±11-20) dan pendek (±5-10)
2.             Bentuk : lebar panjang, lonjong seperti pedang, lonjong melebar, pipih panjang, pipih lebar panjang, pipih panjang bergelombang,lebar, lebar pipih, pipih oval lebar,pipih lebar, dan pipih pendek.
3.             Warna    : hijau, hijau tua, hijau muda, hijau tua dibagian tengah daun dengan kuning dibagian tepi, dan hijau muda kekuning-kuningan.
4.             Corak     : corak bergaris horizontal warna hijau tua dibagian atas saja dan seluruh, corak garis tulang daun, corak garishorizontal berwarna hijau tua/hitam membentuk tangga, dan bulatan berwarna putih.
5.             Ujung Daun : meruncing, runcing, dan membulat.
          Banyak yang lain variasi yang dapat diamati, tetapi dalam pengamatn ini tidak dapat disebutkan dikarenakan beberapa faktor.
          Kedua, pengamatan dilakukan pada biji padi. Menggunakan cara yang sam pada pengamatan daun lidah buaya didapatkan variasi atau keanekaragaman meliputi ukuran, bentuk, warna, warna hilum, dan bentuk hilum. Secara umum dan lengkap hasilnya adalah sebagai berikut :
1.             Ukuran          : kecil dan besar
2.             Bentuk           : lonjong, panjang, dan panjang membulat.
3.             Warna           : coklat dan kuning pucat.
4.             Warna hilum  : putih dan kuning
5.             Bentuk hilum: lonjong dan kecil.
Dari percobaan yang dilakukan dapat dikatakan bahwa benar yang dikatakan pada teori bahwa setiap mahkluk hidup memiliki ciri masing-masing. Hal itu terbukti dengan pengamatan yang dilakuan pada daun lidah mertua dan biji padi. Walaupun kedua objek tersebut satu spesies tapi banyak sekali ditemukan ciri-ciri yang berbeda. Ciri-ciri tersebut membuat spesies itu bervariasi atau beranekaragam.



















BAB V
KESIMPULAN

            Dari pecobaan yang dilakukan dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :
1.             Mahkluh hidup di dunia ini memeliki ciri-ciri yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya walaupun satu spesies yang mana perbedaan tersebut membentuk sebuah keanekaragaman atau variasi.
2.             Pada tumbuhan atau objek keseluruhan praktikum keanekaragaman atau variasi dapat dilihat dari buah, biji, bunga, batang, akar dan daun.
3.             Dalam pengamatan yang dilakukan yaitu mengunakan sampel daun lidah mertua dan biji padi keanekaragaman atau variasi terlihat pada ukuran, bentuk, warna corak, ujung daun, warna hilum dan bentuk hilum. Dari bagian yang diamati tersebut ditemukan beberapa perbedan, misalnya pada ukuran ada yang tinggi, sedang, pendek, kecil, besar, dan panjang membulat.
4.             Variasi yang ada meliputi variasi kuantitatif (dapat dinyatakan dengan angka) dan kualitatif (tidak dapat dinyatakan dengan angka) jika dilihat daritolak ukurnya. Sedangkan jika dilihat dari faktor terbentuknya meliputu variasi genetika(keturunan) dan variasi lingkungan. Baik gen maupun lingkungan disekitar mahkluk hidup dapat mempengaruh mahkluk hidup sehingga menimbulkan ciri-ciri yang berbeda-beda yang membentu sebuah keanekaragaman atau variasi.
5.             Tipe-tipe keanekaragaman meliputi keanekaragaman spesies, gen dan lingkungan.








JAWABAN PERTANYAAN

1. Apa pentingnya keragaman?
Jawab:
Pentingnya keragaman yaitu karena dengan adanya keragaman/ variasi kita dapat memebedakan makluk hidup dari segi bentuk, warna, ukuran, tempat hidup, tingkah laku, bentuk integrasi, golongan darah. Dan juga dapat sebagai sumber bagi setiap program pemuliaan tanaman, dan dapat dimanfaatkan dalam progam persilangan yang canggih untuk mendapatkan kombinasi genetik yang baru. Selain itu karena adanya keanekaragaman membuat semakin banyak variasi sehingga melahirkan keindahan.

2. Apa kemungkinan yang menyebabkan keragaman genetik? Berikan contoh yang spesifik!
Jawab:
Keragaman genetik dalam bentuk variasi alela terjadi karena adanya Mutasi.
Contoh:
Contohnya pada jagung, Kecepatan mutasi alami pada sejumlah lokus berbeda, pada jagung berkisar antara 0 sampai 500 mutasi per 1.000.000 gamet.kecepatan mutasi ini dikendalikan oleh faktor genetik. Pada jagung terdapat sejumlah gen yang disebut aktivator dan disasosiator yang mengendalikan kecepatan kecepatan mutasi pada lokus. Tingkat kestabilan kromosom terhadap mutasi tergantung pada keadaan alela yang mengendalikan lokus. Faktor lingkungan seperti radiasi dan perubahan suhu yang mendadak umumnya akan memepengaruhi kecepatan mutasi. Sumber energi dipastikan merupakan penyebab terjadinya mutasi ini.

3. Bagaimana anda bisa mengetahui bahwa penyebab keragaman adalah karena genetik atau lingkungan?
Jawab:
Untuk mengetahui penyebab keragaman adalah karena genetik atau lingkungan adalah keragaman gen dapat memunculkan variasi/keragaman. Sebab gen merupakan faktor pembawa sifat keturunanyang menentukan sifat makluk hidup. Kalau lingkungan merupakan keragaman, walaupun gennya sama tapi bila ditanam dilingkungan yang berbeda maka akan menimbukkan keragaman/variasi. Bukan hanya itu saja, lingkungan yang tidak mendukung juga akan menimbulkan keragaman, karena lingkungan faktor yang mempengaruhinya yaitu, pH tanah, intensitas cahaya matahari, kesuburan tanah,dll.
Sebagai contoh jeruk yang biasa di dataran tinggi, dicangkok kemudian ditanam di Berastagi (medan), yaitu kota yang lebih rendah dari pada batu, Tanaman cangkokan secara genotif sama dengan induknya. Namun karena lingkungan kota batu berbeda  dengan Berastagi, akan muncul tanaman Jeruk yang ukuran buahnya kecil dan memiliki rasa lebih kurang manis,asam. Jadi terdapat perbedaan fenotif  antara apel yang ditanam di Batu dan di Berastagi, meskipun gennya sama.
















DAFTAR PUSTAKA


Anonim.2013.Keanekaragaman variasi. http://www.wikipedia.com/keragaman-variasi.html  (Dilihat tanggal 10 Maret 2013)
Sudjadi, Bagod. 2005. Biologi. Surabaya: Yudhistira.
Suryati, Dotti,dkk. 2013. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab. Agronomi Universitas Bengkulu.
Syamsuri,Istamar,dkk.2004.Biologi. Jakarta: Erlangga.
Welsh, James R.1991. Dasar-dasar Genetika dan Pemuliaan Tanaman.Jakarta: Erlangga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar