E1J012031
LAORAN PRAKTIKUM GENETIKA
ACARA I
HUKUM
MENDEL II
GILANG
SETIAWAN
NPM.E1J012031
SHIFT:
I. KAMIS (12.00-14.00)
KELOMPOK
: II (DUA)
LABORATORIUM
AGRONOMI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
TAHUN
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Dasar
Teori
Dalam hukum mendel
II atau dikenal dengan The Law of Independent assortmen of genesatau
Hukum Pengelompokan Gen
Secara Bebas dinyatakan bahwa
selama pembentukan gamet, gen-gen sealel akan
memisah secara bebas dan mengelompok dengan
gen lain yang bukan alelnya. Pembuktian hukum
ini dipakai pada dihibrid atau polihibrid,
yaitu persilangan dari 2 individu yang
memiliki satu ataulebih karakter yang berbeda.
Monohibrid adalah hibrid dengan 1 sifat beda, dan dihibrid adalah
hibrid dengan 2 sifat beda, akan
menghasilakn perbandingan 9:3:3:1. Fenotif adalah penampakan/ perbedaan sifat dari
suatu individu tergantung dari susunan genetiknya yang dinyatakan dengan kata- kata (misalnya mengenai ukuran, warna, bentuk,
rasa, dsb). Genotif adalah susunan genetik
dari suatu inidividu yang ada hubungannya dengan fenotif;
biasanya dinyatakan dengan simbol/tanda
huruf. (Suryo. 1992)
Persilangan bertujuan untuk mempelajari hubungan
antara pasangan-pasangan alela dari karakter tersebut. Untuk itu tanaman
kapri/ercis (Pisum sativum) yang
memiliki biji bulat warna kuning (BBKK) disilangkan dengan kapri berbiji
keriput warna hijau (bbkk). Keturunan F1 dari persilangan antara dua
induk/tetua yang homozigot tersebut menghasilkan hibrida (heterozigot) bagi
kedua pasangan gen tersebut. Keturunan F1-nya (BbKk) adalah hibrida,
dan persilangan antara BBKK x bbkk adalah persilangan dihibrid. (Suryati,2012)
Perkawinan dihibrid ialah suatu perkawinan dengan
dua sifat beda. Dalam contoh ini adalah persilangan antara biji kacang ercis
berbentuk bulat dan berwarna kuning dengan biji yang yang berbentuk kisut dan
berwarna hijau. Ternyata hasil keturunan silangan F1 100% berbiji bulat kuning.
Jika tanaman hasil silangan ini dikawinkan sesamanya maka terjadilah hasil
perkawinan sebagai berikut:
1.
9/16 bagian = bulat kuning
2.
3/16 bagian = bulat hijau
3.
3/16 bagian = kisut kuning
4.
1/16 bagian = kisut hijau
(Yatim, Wildan. 1996)
Tabel 1. ringkasan hasil persilangan
antara tanaman kapri berbiji bulat berwarna kuning dengan tanaman kapri berbiji
keriput berwarna hijau.
Fenotipe
|
Genotipe
|
Frekuensi
Genotipe
|
Rasio
fenotipe
|
Bulat
– Kuning
|
BBKK
BBKk
BbKK
BbKk
|
1
2
2
4
|
9
|
Bulat
– hijau
|
BBkk
Bbkk
|
1
2
|
3
|
Keriput
- Kuning
|
bbKK
bbKk
|
1
2
|
3
|
Keriput
– Hijau
|
bbkk
|
1
|
1
|
(Suryati,
Dotti, dkk.
2013)
1.2
Tujuan
Menentukan dan membuktikan perbandingan fenotipe
menurut hukum Mendel pada persilangan dengan dua sifat beda (dihibrid).
BAB II
BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM
2.1 Bahan
dan Alat
Bahan dan alat adalah
sebagai berikut :
1.
Kancing genetik 4 warna
2.
Dua buah stoples
2.2 Metode
Cara kerja yang
dilaksanakan adalah sebagi berikut :
1.
Mengambil sepasang gen merah, putih,
kuning dan hijau. Dalam hal ini warna gen merah (B) membawa sifat untuk bentuk
biji bulat dan dan dominan terhadap putih (b) pembawa sifat untuk bentuk biji
keriput. Sedangkan warna gen kuning (K) adalah pembawa sifat untuk warna biji
kuning dan dominan terhadap warna hijau (k) pembawa sifat untuk warna biji hijau.Membuka
pasangan gen diatas. Hal ini diumpamakan sebagai pemisahan gen pada saat
pembentukan gamet dari kedua induk. Pada proses ini diasumsikan bahwa
fertilisasi terjadi secara acak.
2.
Menentukan kombinasi genotipe yang
terbentuk pada F1.
3.
Membuat pasangan model gen untuk
meneruskan macam gamet yang terbentuk pada F1. Harus diingat bahwa 1
pasang model gen diangap satu macam gamet.
4.
Membuat model gamet yang sama seperti
diatas (langkah 4) masing-masing 16.
5.
Delapan pasang dari masing – masing
pasangan model gen dimasukkan kedalam stoples I dan 8 pasang lagi ke stoples
II. Dikocok atau diaduk sehingga bercampur dengan baik.
6.
Secara serentak dan acak, diambil model
gamet dari masing – masing pasangan model gen dimasukkan kedalam stoples
tersebut, lalu pasangkan guna menentukan kombinasi genotipenya.
7.
Mencatat hasil kombinasi yang
didapatkan. Bila dari stoples I terambil model gen (gamet) pasangan
putih-kuning (bK) dari stoples II terambil merah-hijau (Bk), maka kombinasi
genotipenya adalah BbKk. Demikian seterusnya.
8.
Pasangan yang terambil kembalikan ke
stoples masing – masing dan lakukan pengambilan sebanyak 32x dan 64x.
BAB III
HASIL PENGAMATAN
4.1 Tabel Nisbah Pengamatan Fenotipe
Fenotipe
|
Genotipe
|
Frekuensi genotipe
|
Rasio Fenotipe
|
||
32x
|
64x
|
32x
|
64x
|
||
Bulat-Kuning
|
BBKK
|
3
|
6
|
19
|
36
|
BBKk
|
3
|
6
|
|||
BbKK
|
7
|
10
|
|||
BbKk
|
6
|
14
|
|||
Bulat-Hijau
|
BBkk
|
0
|
3
|
5
|
13
|
Bbkk
|
5
|
10
|
|||
Keriput-Kuning
|
bbKK
|
2
|
4
|
7
|
10
|
bbKk
|
5
|
6
|
|||
Keriput-Hijau
|
bbkk
|
1
|
5
|
1
|
5
|
Total
|
32
|
64
|
32
|
64
|
4.2 Tabel
Perbandingan/nisbah
fenotipe pengamatan/observasi (O) dan Nisbah harapan/teoritis/expected (E).
Fenotipe
|
Pengamatan
|
Harapan
|
Deviasi
|
|||
32x
|
64x
|
32x
|
64x
|
32x
|
64x
|
|
Bulat-Kuning
|
19
|
36
|
18
|
36
|
1
|
0
|
Bulat-Hijau
|
5
|
13
|
6
|
12
|
-1
|
1
|
Keriput-Kuning
|
7
|
10
|
6
|
12
|
1
|
-2
|
Keriput-Hijau
|
1
|
5
|
2
|
4
|
-1
|
1
|
Total
|
32
|
64
|
32
|
64
|
0
|
0
|
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada pelaksanaan praktikum Genetika kali ini dengan sub bab pembahasan
mengenai hukum mendel II dimana ada percobaan ini hanya melakukan persilangan
dengan dua sifat beda, yang sesuai dengan hukum Mendel II, atau yang lebih
dikenal dengan Persilangan Dihibrid. Adapun sifat sifat yang akan di silangkan
yaitu antara warna biji dan bentuk biji. Dimana pada postulat Mendel mengatakan
bahwa Biji Bulat dan warna merah dijadikan sebagai sifat yang dominan dan diberi lambang (B) dan kemudian untuk
sifat kedua yaitu biji keriput dilambangkan dengan warna Putih (b) karena
sifatnya yang resesif. Dan kemudian untuk
sifat kedua, dimana pemberian lambang untuk sifat dominan yaitu pada warna kuning
( K ) dan untuk sifat yang resesif yaitu warna hijau ( k ).
Dari hasil persilangan antara (BBKK) dimana pada saat praktikum ini
kita menggunakan kancing genetik berwarna merah dan kuning yang kemudian
disilangkan dengan biji keriput berwarna hijau (bbkk) yang diwakil kancing genetik hijau dan merah.
Persilangan ini dilakukan dengan mengacak dua sifat tersebut kedalam toples
yang telah di bagi dua, dan diambil menggunakan kedua belah telapak tangan dan
di balik untuk melihat hasil persilangannya. Ketika kedua persilangan tersebut
dilakukan, antara biji bulat berwarna kuning terhadap biji keriput berwarna
hijau, karena biji bulat berwarna kuning merupakan sifat yang dominan
berdasarkan postulat Mendel maka didapat kan lah hasil F1 nya yang 100 %berwarna bulat kuning ( BbKk ).
Jika F1 disilangkan dengan sesamanya (F1), maka
diperoleh empat macam fenotipe yaitu Bulat-Kuning, Bulat-Hijau, Keriput-Kuning,
dan Keriput-Hijau. Dengan genotipe untuk Bulat-Kuning (1 BBKK; 2 BBKk; 3 BbKK
dan 4 BbKk), Bulat-Hijau (1 BBkk; 2 Bbkk), Keriput-Kuning (1 bbKK; 2 bbKk)
serta Keriput-Hijau (bbkk). Menurut hukum Mendel II, perbandingan fenotipe
untuk persilangan dihibrid pada F2 adalah 9:3:3:1.
Dalam praktikum ini
diperoleh hasil yaitu :
1.
Pengambilan 32x
Pada pengambilan 32x hasil yang
diperoleh adalah :
a.
Bulat-Kuning
Rasio fenotip yang dipeoleh adalah 19,
dengan frekuensi genotip BBKK=3, BBKk=3, BbKK=7, dan BbKk=6.
b.
Bulat-Hijau
Rasio fenotip yang dipeoleh adalah 5,
dengan frekuensi genotip BBkk=0, dan Bbkk=5.
c.
Keriput-Kuning
Rasio fenotip yang dipeoleh adalah 7,
dengan frekuensi genotip bbKK=2, dan bbKk=5.
d.
Keriput-Hijau
Rasio fenotip yang dipeoleh adalah 1,
dengan frekuensi genotipnya adalah bbkk=1.
Jadi, hasil dari percobaan pada pengambilan 32x diperoleh data rasio
fenotifnya, yaitu sifat Bulat-Kuning sebanyak 19 kali, Bulat-Hijau sebanyak 5 kali, Keriput-Kuning sebanyak 7 kali dan Keriput-Hijau sebanyak 1 kali, sedangkan hasil yang
diharapakan adalah Bulat-Kuning
sebanyak 18
kali, Bulat-Hijau sebanyak 6 kali, Keriput-Kuning sebanyak 6 kali dan Keriput-Hijau sebanyak 2 kali. Sehingga deviasi yang diperoleh adalah 1 untuk Bulat-Kuning, -1 untuk Bulat-hijau, 1 untuk Keriput-Kuning dan
-1 untuk Keriput-Hijau
dengan total deviasi adalah 0.
Deviasi menyatakan besarnya penyimpangan hasil pengamatan terhadap besarnya
harapan,
maka mengacu pada teori maka percobaan ini bisa dianggap benar.
2.
Pengambilan 64x
Pada pengambilan 64x hasil yang
diperoleh adalah :
a.
Bulat-Kuning
Rasio fenotip yang dipeoleh adalah 36,
dengan frekuensi genotip BBKK=6, BBKk=6, BbKK=10, dan BbKk=14.
b.
Bulat-Hijau
Rasio fenotip yang dipeoleh adalah 13,
dengan frekuensi genotip BBkk=3, dan Bbkk=10.
c.
Keriput-Kuning
Rasio fenotip yang dipeoleh adalah 10,
dengan frekuensi genotip bbKK=4, dan bbKk=6.
d.
Keriput-Hijau
Rasio fenotip yang dipeoleh adalah 5,
dengan frekuensi genotipnya adalah bbkk=1.
Jadi, hasil dari percobaan pada pengambilan 64x diperoleh data rasio fenotifnya, yaitu sifat
Bulat-Kuning sebanyak 36 kali, Bulat-Hijau sebanyak 13 kali, Keriput-Kuning sebanyak 10 kali dan Keriput-Hijau sebanyak 5 kali, sedangkan hasil yang
diharapakan adalah Bulat-Kuning
sebanyak 36
kali, Bulat-Hijau sebanyak 12 kali, Keriput-Kuning sebanyak 12 kali dan Keriput-Hijau sebanyak 4 kali. Sehingga deviasi yang diperoleh adalah 0 untuk Bulat-Kuning, 1 untuk Bulat-hijau, -2 untuk Keriput-Kuning dan 1 untuk Keriput-Hijau
dengan total deviasi adalah 0.
Deviasi menyatakan besarnya penyimpangan hasil pengamatan terhadap besarnya
harapan,
maka mengacu pada teori maka percobaan ini bisa dianggap benar.
BAB V
KESIMPULAN
Dari
pecobaan yang dilakukan dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :
1.
Hukum mendel II dikenal dengan The Law of
Independent assortmen of genes atau
Hukum Pengelompokan Gen
Secara Bebas .
2.
Gen-gen sealel akan memisah secara bebas dan
mengelompok dengan
gen lain yang bukan alelnya
gen lain yang bukan alelnya
3.
Dihibrid adalah hibrid dengan 2
sifat beda, akan menghasilakn
perbandingan 9:3:3:1. Pada percobaan ini
persilangan yang dilakukan adalah antara biji bulat warna kuning dengan biji
keriput warna hijau.
4.
Perbandingan
fenotip yang diperoleh dalam praktikum ini adalah pada pengambilan 32x yaitu
19:5:7:1 dan pengambilan 64x yaitu 36:13:10:5, sedangakan total deviasi yang
diperoleh adalah 0. Fenotip yang diperoleh adalah bulat-kuning, bulat-hijau,
keriput-kuning, dan keriput-hijau.
5.
Gen yang
bersifat dominan menutupi gen yang resesif.
6.
Tujuan
dari persilangan dua sifat beda untuk mempelajari hubungan antara
pasangan-pasangan alel dari karekter tersebut.
JAWABAN
PERTANYAAN
1.
Ada
berapa kombinasi genotipe yang muncul dari persilangan tersebut?
Ada
sembilan macam yaitu, BBKK, BBKk, BBkk, Bbkk, bbKK, bbKk dan bbkk.
2.
Tulis
perbandingan fenotipe yang diperoleh!
9 : 3 :
3 : 1.
3.
Jelaskan
prinsip persilangan yang dilakukan diatas dengan kejadian di alam nyata?
Misalnya
untuk memperoleh tanaman mangga yang rasanya manis dan berbuah banyak, maka
disilangkanlah tanaman yang rasanya asam dan berbauh lebat dengan tanaman yang
rasanya manis dan berbuah sedikit. Sehingga F2 yang terbentuk
diharapkan tanaman mangga yang rasanya manis dan berbuah lebat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2013.Pewarisan Sifat. http://www.wikipedia.com/pewarisan
sifat.html (Dilihat tanggal 14 Maret 2013)
Suryati, Dotti, dkk. 2012. Penuntun Pratikum Genetika Dasar.
Bengkulu: Lab. Agronomi Universitas Bengkulu.
Suryo. 1992. Genetika Strata. Yogyakarta : UGM Press
Syamsuri,Istamar,dkk.2004.Biologi. Jakarta:
Erlangga.
Yatim,
Wildan. 1996. Genetika. Bandung: TARSITO.